Skip to content

Motor Listrik Ramah Lingkungan

Kampanye kendaraan ramah lingkungan

Pengadaan : 12 April 2015
Barang : AC Split  1.5 PK Sharp
Vendor : CIC
Kuasa Pengguna : Joko Lianto
Ruang : 205
Kondisi Terakhir
: Rusak Ringan

Kepiting Asam Pedas

Semakin gencarnya pengembangan mobil hibrida dan listrik, nama baterai Lithium-ion juga makin akrab bagi kita. Baterai yang sering disingkat dengan “Li-ion” ini dianggap paling pas untuk sumber daya mobil listrik murni dan hibrida (motor bakar dan listrik). Daya tarik Li-ion�dibandingkan dengan yang lainnya, seperti NiMH (Nickel Metal Hydride) dan NiCad (Nickel Cadmium) serta timah hitam (lead)�bisa diisi ulang dengan cepat, densitas penyimpanan lebih banyak, dan juga lebih daya. Daya tarik paling besar adalah perbandingan berat dan energi yang dihasilkannya, Li-ion juga unggul. Di samping itu, ia tidak punya efek memori. Sifat terakhir memungkinkan Li-ion bisa diisi kapan saja! Sebenarnya, Li-Ion tidak hanya digunakan pada mobil listrik atau hibrida, tetapi sudah digunakan pada perlengkapan elektronik yang akrab kita gunakan sehari-hari, antara lain laptop, iPod, HP, MP3 player, PDA, dan Black Berry. Lithium vs Lithium-Ion Selain Li-ion, ada juga baterai yang disebut lithium. Jenis terakhir tersebut adalah baterai yang umumnya tidak bisa diisi ulang atau hanya sekali pakai habis, sedangkan Li-ion justru sebaliknya. Perbedaan lain dari kedua baterai yang sama-sama disebut lithium awalnya itu adalah materi dasarnya. Lithium menggunakan logam murni, sedangkan Li-ion campuran lithium yang jauh lebih stabil dan dapat diisi ulang beberapa ratus kali. Keunggulan lain dari Li-ion adalah kemampuannya menyimpan energi lebih lama bila tidak digunakan, sedangkan jenis lain akan habis lebih cepat. Meski begitu, bukan berarti Li-ion tidak punya kelemahan. Masalah utama baterai ini adalah keamanan: mudah terbakar atau meledak. Itu terutama bila penanganannya kurang baik. Itu bisa terjadi karena bahan yang digunakan mudah panas. Komponen utama Tiga komponen utama Li-ion adalah anoda, katoda, dan elektrolit yang diibuat dari berbagai macam bahan. Yang secara komersial dan yang paling banyak digunakan sebagai anoda adalah grafit. Adapun katoda biasanya salah satu dari tiga bahan berikut, lapisan oksida yaitu lithium cobalt oxide dan lithium iron phosphat, spinel yaitu lithium manganesse oxide, dan titanium disulfide (TiS2) yang materi asli Li-ion. Akibatnya, harga baterai ini awalnya sangat mahal. Kini harga baterai Li-ion masih mahal. Akibatnya, mobil listrik atau hibrida masin susah dijangkau oleh kebanyakan orang. Sebenarnya, mobil hibrida yang selama ini dibuat oleh Toyota (Prius) dan Honda (Civic) masih menggunakan baterai NiMH. Kemampuan lebih baik dari baterai konvensional yang menggunakan bahan dasar timah hitam. Toyota sendiri mengaku, faktor yang menyebabkan mobil hibrida mahal adalah baterai. Karena itulah, perusahaan mobil terbesar di Jepang ini terus menggenjot Prius bisa dijual 1 juta per tahun di seluruh dunia agar harganya nanti bisa ditekan. Dengan makin gencarnya berbagai perusahaan membuat baterai Li-ion, dikabarkan, baik Toyota maupun Honda segera akan beralih ke baterai jenis tersebut. Namun, yang cukup menarik, Mitsubishi yang sudah beberapa kali memamerkan mobil listrik murni di Indoneia, iMiEV, sudah mengguankan baterai Li-ion. Dengan makin banyaknya perusahaan otomotif menawarkan kendaraan bertenaga listrik dan hibrida (ramah lingkungan), baik mobil maupun motor, membawa harapan baru bagi pengembangan baterai Li-ion. Tak hanya harganya yang diperkirakan akan jadi lebih murah karena diproduksi secara massal, kemampuan kerja makin baik pula. Kini banyak perusahaan besar dan kecil di negara maju, seperti Jerman, Perancis, Jepang, dan Amerika Serikat, mengembangkan Li-ion. Bahkan, lembaga riset dan perguruan tinggi ikut mengembangkannya. Maklum, selain kendaraan bermotor yang jumlahnya sangat banyak, perlengkapan elektronik pengguna Li-ion. Seperti sekarang ini, meski harga minyak turun, upaya pengembangan dan pemanfaatan Li-ion makin gencar. Tidak hanya mobil yang ditawarkan dengan tenaga listrik murni atau hibrida, tetapi juga sepeda motor. Malah, pada JMS 2008 yang lalu di Jakarta, produsen juga sudah memajang prototipe motor dan skuter bertenaga listrik. Di lain hal, penggembangan penggerak, seperti motor listrik untuk menjalankan mobil dan motor, juga semakin maju. Motor listrik mampu menghasilkan tenaga yang besar. Putarannya juga lebih tinggi. Kemampuan mobil dan motor pun tidak berbeda jauh dibandingkan dengan menggunakan motor bakar. Malah, dalam mengelola atau memanfaatkan energi, mobil dan motor listrik lebih efisien. Penampilan mobil yang murni mengandalkan energi listrik atau baterai Li-ion juga makin menarik, sporty dan gaya. Teknologi nano Masalah yang masih menganjal dalam pengembangan Li-ion adalah pembuatannya masih harus dalam bentuk sel-sel dengan jumlah banyak. Padahal, untuk mobil diperlukan ukuran besar agar bisa menghasilkan tenaga yang besar. Ukuran merupakan tantangan yang masih sulit diatasi produsen Li-ion karena ini nanti menyangkut masalah produksi dan akhirnya adalah harga. Sebagai contoh, Volvo harus menggunakan 3.000 sel Li-ion yang terdiri dari baterai dengan ukuran AA untuk mobil konsepnya, 3CC, yang menghasilkan tenaga 105 PS. Kalau dibuat dengan ukuran besar dengan menggunakan bahan kobalt, menyebabkan unit cepat panas dan selanjutnya menimbulkan kebakaran atau ledakan. Pengembangan baterai Lithium-ion kini juga mulai memanfaatkan teknologi nano atau mencari materi yang mampu menghasilkan kinerja lebih baik. Berdasarkan hasil penelitian, dengan teknologi nano, Li-ion bisa diisi 10 kali lebih cepat dari baterai sejenis sekarang ini. Meski begitu, baterai ini tetap saja ditemui kelemahannya. Contohnya, Altarinano, sebuah perusahaan kecil di Reno, Nevada, Amerika Serikat telah menggunakan material elektroda yang disebut titanet berukuran nano. Kemampuannya menghasilkan tenaga 3 kali lebih besar dari Li-ion yang ada sekarang dan bisa diisi penuh hanya selama 6 menit. Masalahnya, kapasitas energinya setengah sel Li-ion normal. Padahal bisa diisi ulang sampai 2.000 kali selama 20 tahun atau empat kali umur baterai Li-ion sekarang. Kelompok peneliti di MIT (Massachussets Institute of Technology) juga telah berhasil mengembangkan kabel berukuran nano untuk Li-ion ultra tipis dengan densitas energi tiga kali Li-ion biasa, sedangkan di Perancis, Li-ion dikembangkan dengan nanostruktur. Malah, ada para ahli yang mencoba menggunakan emas. Dengan pengembangan yang gencar tersebut, mobil listrik nantinya bisa memenuhi kebutuhan konsumen, baik dari segi harga, waktu pengisian, maupun jarak tempuh yang makin jauh. Tak kalah penting, selain mengirit energi dan biaya operasional, dipastikan polusi, baik dalam bentuk emisi asap maupun suara, berisik!/

Dikutip dari http://www.kompas.com/read/xml/2008/12/17/12554454/batere.lithium-ion.kunci.masa\
.depan.mobil.listrik


DENGAN demikian, mobil tanpa polusi bukan lagi mobil yang hanya berada dalam tahap penelitian atau uji coba, tetapi segera akan dijual secara massal. Dan, untuk sementara, penggunaan fuel cell itu dikhususkan pada mobil Mercedes Benz A-Class, yang akan diberi nama F-Cell. Dan, bahan bakar yang digunakan adalah hidrogen.

Keputusan DaimlerChrysler itu dianggap sebagai satu langkah ke masa depan, mengingat F-Cell adalah benar-benar mobil yang bebas polusi. Di samping mobil itu bebas gas buang (emisi), dalam keadaan berjalan pun mobil itu tidak mengeluarkan suara (bising).

Secara sederhana bisa dikatakan, Mercedes Benz A-Class F-Cell itu menggabungkan hidrogen yang dibawa dalam tangki bahan bakarnya dengan oksigen yang diperoleh dari udara di dalam fuel cell untuk menghasilkan listrik. Dan, listrik yang dihasilkan itu digunakan untuk menggerakkan motor listrik.

Mercedes Benz A-Class F-Cell mempunyai daya jelajah 145 kilometer dalam satu kali pengisian hidrogen. Motor listriknya berdaya (berkekuatan) 87 PK (paardekracht, tenaga kuda), dan kecepatan maksimum yang bisa dicapainya 140 kilometer per jam. Akselerasi dari 0 sampai 100 kilometer per jam dicapai dalam 16 detik.

Beberapa mobil fuel cell lain, yang masih dalam tahap uji coba, juga melengkapi mobilnya dengan dinamo ampere yang berfungsi mengisi baterai atau aki saat mobil digerakkan oleh listrik yang diperoleh dari hidrogen. Saat persediaan hidrogen habis, listrik yang ada di baterai atau aki itu akan menggerakkan mesin listrik. Dengan demikian, daya jelajah mobil bisa mencapai lebih dari 300 kilometer. Kurang lebih setara dengan mobil yang menggunakan bahan bakar bensin atau solar.

FUEL cell terdiri dari dua lempeng elektroda yang mengapit elektrolit. Oksigen dilewatkan pada satu sisi elektroda, sedangkan hidrogen dilewatkan pada sisi elektroda lainnya sehingga menghasilkan listrik, air, dan panas.

Cara kerjanya, hidrogen disalurkan melalui katalisator anoda. Oksigen (yang diperoleh dari udara) memasuki katalisator katoda. Didorong oleh katalisator, atom hidrogen membelah menjadi proton dan elektron yang mengambil jalur terpisah di dalam katoda. Proton melintas melalui elektrolit. Elektron-elektron menciptakan aliran yang terpisah, yang dapat dimanfaatkan sebelum elektron-elektron itu kembali ke katoda untuk bergabung dengan hidrogen dan oksigen, dan membentuk molekul air.

Sistem fuel cell mencakup fuel reformer yang dapat memanfaatkan hidrogen dari semua jenis hidrokarbon, seperti gas alam, methanol, atau bahkan gas/bensin. Mengingat fuel cell bekerja secara kimia dan bukan pembakaran seperti mesin konvensional, maka emisinya pun sangat rendah bila dibandingkan dengan mesin konvensional yang paling bersih sekalipun.

Penggunaan fuel cell sebagai penghasil listrik sudah dikembangkan sejak lama. Saat ini lebih dari 200 sistem fuel cell dipasang di berbagai bagian dunia, antara lain di rumah sakit, rumah perawatan, hotel, perkantoran, sekolah, bandar udara, dan penyedia tenaga listrik. Namun, memang penggunaannya pada sebuah mobil itu masih merupakan sesuatu hal yang baru.

Menampung hidrogen untuk digunakan pada mobil tidaklah mudah. Saat ini, hidrogen dibawa di dalam tabung bertekanan tinggi, yang mampu menahan tekanan sampai 10.000 pounds per square inch (psi) atau 700 atmosfer. Membawa-bawa tabung dengan tekanan sebesar itu, sama seperti membawa-bawa sebuah bom, tentunya diperlukan pengamanan yang khusus. Jika tabung itu sampai meledak, bisa dibayangkan apa yang terjadi.

Tampaknya DaimlerChrysler berhasil mengatasi persoalan yang dibawa oleh tabung penyimpan hidrogen tersebut. Seandainya belum, tentu DaimlerChrysler tidak akan memproduksinya secara massal.

sumber : http://www.chem-is-try.org/

Konsep kerja dari kendaraan tersebut terbagi menjadi 3 komponen utama :

A. Aki kering :

Media penampung daya listrik dimotor mesin fungsinya sebagai bensin.

yang digunakan ada 4 buah, dengan garansi 6 Bulan. Sel – selnya didesain khusus sehingga dapat tahan hingga 1,5 tahun. Aki yang besarnya sama dengan aki motor biasa ini memiliki tegangan 48 volt dengan kapasitas 24 A.h

B. Kontroler :

Media pengontrol daya listrik yang akan difungsikan kedalam dinamo

Controler memegang peranan sangat penting, pengaturan daya serta pembagian listrik keseluruh componen elektronik motor diatur dari sini. Sehingga memudahkan anda dalam mencharge atupun menggas motor.

C. Dinamo :

berfungsi sebagai motor ( penggerak ) dari motor listrik.

Sebagai penggerak utama motor dinamo bertipe Brushles DC Electric ini sudah teruji tangguh dikala BANJIR. Dengan Garansi 2 tahun dinamo bertorsi 10.5 N.m, Tahan hingga usia 5 tahun, Pun Praktis untuk dibongkar pasang

Metode pengechargesan :

untuk pertama kali, kami sarankan 8 jam full, berguna untuk memanaskan ion-ion aki dan mengaktifkan konponen internal lainnya.

untuk selanjutnya walaupun tidak harus, tetapi kami sarankan untuk melakukan pengecassan setiap hari.

EMOTO menjadi kendaraan yang ikut serta membantu program pemerintah menghemat subsidi dan mengurangi polusi. Kendaraan ini diproduksi oleh PT Honoris Industry yang merupakan salah satu perusahaan multinasional dalam Modern Group.

Salah satu produknya adalah Fuji Film yang telah berpengalaman selama puluhan tahun dalam manufaktur produk elektronik dan listrik sehingga after sales service terjamin dan pengembangan teknologi berkelanjutan.

Emoto menyediakan empat varian, yaitu tipe VIP, Spirit, Renza, dan Sonia. EMOTO memotivasi generasi muda berkendaraan secara aman dan hemat BBM. — adv/lik

Negeriku Indonesia yang indah ini, kini telah dibayangi dengan issue Pemanasan Global (  Global Warming ). Ditandai dengan perubahan iklim yang semakin sulit diprediksi, suhu udara semakin panas dan wujud kasualitas dalam bentuk bentuk bencana alam. Alam tak bersahabat karena gaya hidup kita, berbagai bentuk polusi telah merusak ekosistem kehidupan manusia, lapisan ozonpun semakin tipis untuk melindungi bumi.  Langkah bertanggung jawab manusia yang paling ditunggu adalah penciptaan dan pemanfaatan teknologi ramah lingkungan.   Dibidang transportasi perlu diciptakan kendaraan hybrid yang hemat energy dan minim emisi. Kendaraan dan motor listrik yang kini tengah dikembangkan dan akan dijadikan trend transportasi masal di masa mendatang.